Pages

Banner 468 x 60px

 

Kamis, 27 Desember 2012

Review Kegiatan Outbound

0 komentar


Hari pertama pembukaan program D4 Kewirausahaan ITB SEAMOLEC cukup menyenangkan. Saya bertemu dengan banyak kawan baru yang memilika passion yang serupa dengan saya, yaitu passion untuk menjadi wirausahawan. Karena kesamaan passion tersebut kami jadi mudah bergaul satu sama lain, mengobrol pun seolah tidak pernah kehabisan topik. Kami pun saling bercerita satu sama lain tentang latar belakang, hobi serta bidang usaha apa yang digeluti. Orang pertama yang saya kenal pada saat pembukaan ialah Budiman. Ia berasal dari Jakarta dan berkeinginan membuka usaha warung sushi, karena latar belakangnya sebagai juru masak.

            Setelah cukup lama mengobrol dan berkenalan satu sama lain, akhirnya acara pada hari itu dibuka. Diawali dengan pidato dari Dekan SBM ITB, kemudian Pak Gatot. Setelah itu ada sesi sharing dan tanya jawab dengan seorang pengusaha muda yang bernama Victor. Victor merupakan alumni MBA ITB dan saat ini menggeluti usahanya di bidang garmen. Ia menceritakan awak mula usahanya berdiri. Karena ia menggemari dunia jahit menjahit, maka ia memutuskan untuk memulai usaha di bidang ini. Mulai dari jual kaos partai kecil, sampai sekarang memiliki usaha garmen yang memproduksi pakaian bayi dan pakaian dalam. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari cerita Pak Victor ini.

            Setelah sesi sharing dan diskusi, trainer outbound kita yang bernama Pak Stanley maju untuk memberikan arahan-arahan seputar outbound. Awalnya kami dibagi menjadi empat grup yaitu kerbau, kuda, harimau dan matahari. Ternyata keempat nama grup ini bukan dipilih sembarang, tapi ada maknanya. Keempat nama grup tersebut mewakili sifat yang umumnya dimiliki seseorang dalam suatu usaha.

            Pada awalnya saya masuk kelompok Kuda bersama Pak Sagaf dan kawan-kawan. Namun karena di kelompok matahari kekurangan anggota laki-laki, akhirnya saya dipindahkan ke kelompok matahari. Ketua kelompok matahari adalah Fauzan yang berasal dari Pandeglang. Kelompok ini cukup kompak. Meskipun saya baru bergabung namun saya bisa cepat akrab dan menyatu dengan kelompok tersebut. Lalu kami diperintahkan untuk membuat yel-yel yang akan ditampilkan keesokan harinya.

            Keesokan harinya kegiatan outbound dimulai dengan penampilan yel-yel dari masing-masing kelompok, dan kelompok kamu menjadi juara dan mendapatkan beberapa bintang! Setelah itu disampaikan beberapa materi oleh Pak Stanley untuk memotivasi kami. Lalu kami diperintahkan untuk menjual prpduk berupa pulpen dan buku dengan harga setinggi-tingginya.

            Diceritakan oleh Pak Stanley bahwa pernah ada seorang calon mahasiswa yang menjual sebatang pulpen seharga satu juta rupiah. Terdengar mustahil memang. Pulpen yang harganya Rp.2.000 bisa laku terjual dengan harga satu juta rupiah. Kalau itu memang mungkin kenapa kita tidak jualan pulpen saja seumur hidup kita? Pasti kita akan bisa cepat kaya.  Lalu Pak Stanley mejelaskan esensi dari tugas ini bukan untuk mendapatkan keuntungan semata, melainkan sebagai sarana untuk kami merasakan bagaimana rasanya ditolak, disindir dan ditertawakan oleh calon pembeli. Selain itu kegiatan ini mengajarkan kepada kami bagaimana membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

            Dan ternyata benar saja, meskipun tidak sampai menjual sebatang pulpen dengan harga satu juta rupiah, namun kelompok kami berhasil mejual sebatang pulpen dengan harga seratus ribu rupiah dan satu buah buku seharga lima ratus ribu rupiah. Wow! Total penjualan kami siang itu pun mencapai lebih dari satu juta rupiah dan merupakan yang tertinggi diantara kelompok lainnya. Dari kegiatan ini saya belajar bahwa apa yang kita pikir tidak mungkin bisa menjadi mungkin jika kita mau mencoba dan terus berusaha. Saya menjadi semakin yakin untuk menjadi seorang wirausahawan. Dari semua kegiatan outbound, kegiatan berjualan inilah yang paling berkesan dan yang paling saya rasakan dampaknya bagi diri saya.

            Setelah kegiatan berjualan, acara dilanjutkan dengan review hasil penjualan dan sesi motivasi. Materi motivasi yang disampaikan cukup menarik, mulai dari cerita tentang wortel, telur dan kopi sampai video tentang sepasang penari balet yang cacat namun bisa menapilkan pertunjukan yang indah.

            Kegiatan di hari jumat tidak jauh berbeda dengan kegiatan yang dilaksanakan di hari Kamis. Kami diberikan berbagai macam materi juga tetap berjualan buku dan pulpen. Di hari kedua ini kami mendapat total penjualan sebesar tujuh rubi rupiah. Total keuntungan dari kegiatan berjualan ini selanjutnya akan dimasukan ke dalam rekening tabungan wirausaha yang dibagikan pada hari itu juga.

            Hari Saptu saya tidak berada di Bandung karena harus menepati janji untu bertemu dengan kawan dan membahas kelangsungan usaha yang akan saya jalankan.


Iman Mukhlis

0 komentar:

Posting Komentar